Thursday, October 2, 2014

Water Modelling

Pada penulisan sofskill kali ini membahas tentang Desain Pemodelan Grafik. Desain Pemodelan Grafik itu adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang teknik membuat sebuah objek, memanipulasi gambar dan membuat sebuah gambar dapat terlihat seperti hidup (bergerak).

Water modelling adalah pemodelan air dengan ciri yang dimiliki oleh air, baik jika diberi aksi maupun reaksi air ketika diberi aksi.



Unsur yang digunakan dalam pembuatan water modeling ini sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut yaitu adalah (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.

Dalam penyusunan pembuatan water modelling ini akan membahas bagaimana proses Pembuatan Water modeling yaitu berupa tumpahan sebuah air ke dalam wadah atau bejana sehingga wdah tersebut terisi penuh dengan membuatnya menjadi 3D sehingga terlihat sesuai dengan aslinya yang kita lihat sehari hari.

Konsep Water Modelling

Model air sederhana

1. Model air sederhana memperlakukan molekul air sebagai kaku dan hanya bergantung pada interaksi non-berikat . Interaksi elektrostatik dimodelkan menggunakan hukum coloumb dan gaya dispersi dan tolakan menggunakan potesial Lennard-jones .
2. Sebuah model tempat air yang didasarkan pada model tiga-situs asing SPC telah ditunjukkan untuk memprediksi sifat dielektrik dari air dengan menggunakan situs-renormalized teori cairan molekul.
3. model memiliki situs interaksi tiga, sesuai dengan tiga atom dari molekul air.
4. model menempatkan muatan negatif pada atom dummy ditempatkan dekat oksigen sepanjang bisektris dari sudut HOH.
5. model menempatkan muatan negatif pada atom dummy (berlabel L) mewakili pasangan mandiri dari atom oksigen, dengan geometri tetrahedral.
6. menggabungkan semua situs dari 4 - dan 5-situs Model ini dikembangkan oleh Nada dan van der Eerden. Awalnya dirancang untuk mempelajari air / es sistem, namun memiliki titik leleh yang sangat tinggi

Perangkat lunak yang digunakan adalah Blender3D
Blender 3D adalah software gratis yang bisa anda gunakan untuk modelling, texturing, lighting, animasi dan video post processing 3D. Blender 3D yang mmerupan software gratis dan open source ini merupakan open source 3D paling popular di dunia. Fitur blender 3D tidak kalah dengan software 3D berharga mahal sepert 3D studio Max, Maya maupun XSI. Dengan blender 3D anda bisa membuat objek 3D animasi interaktif, model dan bentuk 3D profesional, membuat objek game dan masih banyak lagi kreasi 3D laiinnya, dan software ini jugalah yang akan kita guakan untuk menerpakkan water modelling nantinya.

Contoh penerapan perangkat lunak untuk water modelling

Pemanfaatan dalam sebuah software yang kita gunakan dalam pembuatan sebuah water modeling sama halnya yang terjadi dalam kehidupan nyata kita sehari hari. Dari penggunaan software ini dalam water modeling ini kita dapat membuat percobaan atau analisis bagaimana air itu menempati ruangnya, dan ketika ada sebuah penghalang bagaimana air itu akan bereaksi atau bergerak menabrak penghalang tersebut. Lalu ketika air dalam sebuah wadah gelas atau wadah lainnya, akan dijatuhkan sebuah benda maka reaksi atau hal apa yang akan terjadi pada air tersebut setelah benda masuk ke dalam air.

Dalam sebuah kasus kita dari tim penulis membuat sebuah contoh penginplementasian water modelling dengan menggunakan software Blender. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut ini.

1. Pertama tambahkan sebuah silinder seperti gambar

2. Atur posisi silinder seperti pada gambar

3. Kemudian masuklah ke edit mode, untuk mengubah bentuk silinder tersebut menjadi ember.

4. Masuklah ke Vertex Mode terlebih dahulu. Ubah pada toolbar bawah.

5. Kemudian hapus satu vertex silinder kubus, vertex yang berada pada bagian atas silinder. Select vertex tersebut, tekan delete, pilih vertices.

6. Masuklah kembali ke Object Mode. Kemudian tambahkan sebuah kubus. Caranya hampir sama seperti menambahkan silinder. Klik Add, pilih Mesh, klik Tube.

7. Selanjutnya tekan tombol z pada keyboard, agar tampilan berada pada mode Wireframe.

8. Kemudian, tambahkan sebuah kubus lagi. Kemudian perbesar dengan menekan tombol s pada keyboard dan gerakkan mouse untuk mengatur ukuran. Lakukan pada Object Mode.

9. Langkah selanjutnya adalah membuat simulasi airrnya.
Pertama select pada kubus yang berada di atas silinder. Klik pada kubus dengan klik kanan. Kemudian pilih Physics pada toolbar sebelah kanan.

10. Kemudian cari kolom Fluid, klik Add, pilih inflow. Seperti pada gambar.

11. Setelah itu, Ubah Volume Initialization dan Inflow Velocitynya seperti pada gambar.

12. Selanjutnya, kita set silindernya.

13. Lakukan seperti pada kubus yang sebelumnya. Atur typenya menjadi Obstacle dan Volume initializationnya both. Terakhir tambahkan Amountnya menjadi lebih dari nilai defaultnya. Misalnya 0,774, seperti gambar.

14. Terakhir atur Silinder besarnya menjadi Domain.

15. Setelah itu, ubah Resolution final dan previewnya menjadi 80, seperti pada gambar. Agar, tampilannya agak bagus tapi tidak terlalu berat. Ubah juga Viewport Displaynya menjadi final, agar tampilan saat object diedit bagus. Lalu klik Bake Fluid Simulation.

16. Setelah klik bake, akan muncul sebuah bar progresi dari simulasi air tersebut di toolbar atas. Tunggu hingga selesai.

17. Untuk mencoba simulasinya, kita dapat mengklik tombol play yang ada di toolbar bagian bawah. Akan terlihat simulasi air mengalir dari kubus menuju silinder. Kubus berfungsi sebagai inflow dan Kubus sebagai obstacle, sehingga silinder dapat menampung air yang masuk. Setelah air penuh, air akan keluar. Namun air tidak akan mengalir sampai keluar daerah domainnya, yaitu di dalam kubus kedua.

18. Langkah yang selanjutnya adalah pewarnaan objek yang telah dibuat.Select pada air, kemudian pilih material pada toolbar bagian kanan, seperti pada gambar.

19. Klik new, seperti pada gambar. Selanjutnya akan muncul kolom-kolom pilihan baru di toolbar tersebut.

20. Kemudian atur pengaturan materialnya seperti gambar di samping. Ganti kolom warna pada kolom diffuse dengan warna biru. Kemudian check kolom Transparency dan Mirrornya. Hal ini dilakukan agar objek air berwarna biru, tembus pandang dan dapat memantulkan cahaya dalam environment yang ada. Pengaturan pada kolom-kolomnya dapat kita ubah-ubah, yang penting dapat menyerupai air yang real.

Jangan lupa warnai silinder yang berfungsi sebagai ember. Caranya hampir sama, tapi jangan check kolom Transparency dan Mirrornya.

21. Setelah semua di atur, kurang-lebih tampilan simulasi air adalah seperti gambar di bawah.

Kesimpulan

Water modelling memiliki tingkat kerumitan di berbagai sisi, sehingga untuk memodelkannya dibutuhkan orang yang ahli di bidang animasi untuk memenuhi kebutuhan.

Ref
http://2009026-yuda.blogspot.com/2012/03/50-software-pengolah-multimedia-yang.html
http://palembanghackerlink.com/showthread.php?tid=2170
http://budiazizkirana.blogspot.com/2013/02/t1-water-modeling.html

No comments:

Post a Comment