Thursday, May 16, 2013

Hubungan Antara Estetis dan Kebudayaan


Keindahan merupakan konsep konkret hasil tanggapan terhadap suatu objek. Indah dalam bahasa yunani disebut aesthesis, diserap kedalam bahasa Indonesia disebut estetis, artinya sifat indah, yaitu nilai kualitas dari suatu objek. Sedangkan keindahan sendiri akan mempunyai makna yang abstrak jika tidak dihubungkan dengan suatu objek atau bentuk.


Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat estetis suatu objek. Objek telah estetika meliputi;
- Rasa keindahan (Sense of Beauty)
- Sifat keindahan (Nature of Beauty)
- Norma keindahan (Norms of Beauty)
- Cara menanggapi keindahan (Way of Sensing Beauty)
- Cara memperbandingkannya (Way of Comparing Beauty)

Sifat keindahan bersumber dari unsur rasa yang ada dalam diri manusia, yang memberi pertimbangan bahwa keindahan adalah kebaikan dan dibenarkan oleh akal.
Sifat-sifat keindahan antara lain 
1) Baik, 
2) Asli, 
3) Abadi, 
4) Wajar,        
5) Nikmat, 
6) Biasa, 
7) Relatif.

Dalam hal keindahan, terdapat hubungan antara estetis dan kebudayaan. Estetis adalah rasa yang terdapat dalam diri manusia sebagai unsur budaya, sedangkan kebudayaan adalah pantulan dari estetis dalam diri manusia, baik yang berupa sikap dan perilaku maupun yang berupa karya cipta.

Apabila dalam diri manusia sudah terbiasa berkembang rasa keindahan, setiap wujud penampilannya selalu menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian, dan tidak membosankan orang lain. Dalam kebudayaan terdapat keindahan yang senantiasa dipelihara kelestarian dan kelangsungannya, misalnya kehalusan tutur bahasa kerapian cara berpakaian, dan kemegahan prasasti-prasasti peninggalan nenk moyang dan lain sebagainya. Maka manusia harus benar-benar menjaga kelestarian keindahan, karena keindahan menentukan kelestarian dan kelangsungan suatu kebudayaan.

Sumber
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/06/08/berbagai-macam-keindahan-opini-469424.html

No comments:

Post a Comment